Kamis, 04 Juni 2015

Menanam dengan Teknik Vertikultur


Lahan yang semakin lama menjadi sempit, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk menciptakan suatu pertanian yang minim lahan. Lahan yang dimaksud disini adalah media tanam yang membutuhkan areal tanam yang tidak terlalu luas dan dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi serta menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Vertikultur adalah suatu metode tanam terbaru yang menggunakan areal minim. Vertikultur ini berasal dari kata vertikal dan kultur. Vertikal berarti tegak, kultur berarti budaya atau cara. Vertikultur ini bukanlah suatu metode yang baru-baru ini ditemukan. Sejak lama metode ini telah digunakan oleh orang-orang terdahulu.

Metode ini tidaklah sulit untuk diterapkan. Berbagai macam alat dapat dipakai, seperti pipa paralon, bambu, pot, gelas bekas air mineral, dan lain-lain. Hal ini tentunya dituntut kreativitas dari kita sendiri. Berikut ini adalah gambaran-gambaran mengenai vertikultur.



Vertikultur ini lebih disarankan untuk tanaman hortikultura, seperti tanaman hias, sayur, dan buah. Hal ini karena tanaman hortikultura umumnya cepat tumbuhnya dan memiliki tingkat perkecambahan yang tinggi. Tanaman hias umumnya seperti anggrek, kaktus, bonsai, dan lain-lain. Tanaman sayur seperti sawi, caisim, bayam, kangkung, dan lain-lain. Tanaman buah seperti mangga mini, paprika mini, dan lain-lain.

Inti dari teknik vertikultur ini adalah pengairan dan pemberian nutrisi. Tanaman tentunya tidak boleh kekurangan air. Hal ini dapat mengakibatkan tanaman layu, proses fotosintesis terhambat, pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Pengairan yang baik untuk teknik ini adalah sedikit dan sering. Maksud dari cara ini adalah penyiraman dilakukan sedikit demi sedikit dan dilakukan dengan sering. Hal ini dimaksudkan agar air dapat meresap masuk dengan baik ke dalam media tanam dan tidak mengakibatkan tercucinya unsur hara.

Nutrisi yang dipakai dalam teknik ini biasanya menggunakan nutrisi cair. Nutrisi cair yang dimaksud adalah pupuk dalam bentuk cair. Hal ini dimaksudkan agar nutrisi lebih menyerap ke dalam media tanam dan kita dapat mengetahui secara jelas kandungan dari nutrisi tersebut. Alangkah lebih baiknya apabila nutrisi tersebut berupa organik. Selain meningkatkan kualitas tanaman dan media tanam, tentunya akan menjadi lebih menyehatkan tanaman itu sendiri, sehingga keuntungan semakin besar.

Keunggulan dari teknik vertikultur ini adalah hemat lahan dan air, mendukung pertanian organik, wadah media tanam dapat disesuaikan, umur tanaman relatif pendek, pemeliharaan sederhana, dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak memerlukan biaya yang mahal, dan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar