Senin, 28 September 2015

Pembibitan Tanaman Pepaya


Tanaman pepaya adalah tanaman hortikultura yang banyak mengandung gizi. Vitamin A, Vitamin B, mineral, dll terkandung di dalam buah pepaya. Tanaman pepaya ini umumnya ditanam pada ketinggian 0-700 mdpl dan pertumbuhan-perkembangannya optimum pada 300 mdpl. Pepaya tergolong tanaman yang menjanjikan bagi para petani, karena tanaman pepaya dapat dipanen minimal seminggu 2 kali panen dan menghasilkan keuntungan yang bisa dibilang tinggi. 

 Proses budidaya tanaman pepaya dapat dilakukan dari proses persemaian hingga proses pasca panen. Persemaian tergolong suatu proses yang penting. Kenapa penting? Karena bibit pepaya yang bagus perawatannya akan menghasilkan tanaman pepaya yang unggul dan memberikan produktivitas yang tinggi. Pasca panen pada pepaya umumnya masih belum diterapkan. Keterbatasan modal dan pasar masih menjadi hambatan. Sebenarnya, buah pepaya ini bisa dibuat menjadi keripik, jus, sirup, dan lain-lain yang memberikan nilai tambah pada komoditas tersebut. 

Proses budidaya tanaman pepaya dapat dilakukan dari proses persemaian hingga proses pasca panen. Persemaian tergolong suatu proses yang penting. Kenapa penting? Karena bibit pepaya yang bagus perawatannya akan menghasilkan tanaman pepaya yang unggul dan memberikan produktivitas yang tinggi. Pasca panen pada pepaya umumnya masih belum diterapkan. Keterbatasan modal dan pasar masih menjadi hambatan. Sebenarnya, buah pepaya ini bisa dibuat menjadi keripik, jus, sirup, dan lain-lain yang memberikan nilai tambah pada komoditas tersebut. 

Persemaian pepaya tergolong mudah. Hanya dengan menggunakan pupuk kandang yang sudah matang, pembibitan sudah dapat dilakukan. Ada sebuah solusi dengan menggunakan benih yang berisi bakteri baik, yaitu PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacterium). Bakteri ini akan menjadi bakteri baik yang berada di akar dan akan membantu tanaman dalam penyerapan nutrisi, mencegah hama dan penyakit akar (terutama antraknosa), dan tentunya dapat meningkatkan produksi buah pepaya. 

Pemilihan varietas merupakan aspek penting yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembibitan pepaya. Pemilihan varietas berfungsi untuk memperoleh varietas yang sesuai dengan preferensi konsumen, harga jual tinggi, dan daya adaptasi yang tinggi terhadap agroklimat setempat. 

Pemilihan benih perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas benih. Pemilihan benih umumnya meliputi tingkat kemurnian minimal 95%, daya kecambah minimal 90%, dan benih sehat serta bebas OPT. 

Pembibitan pepaya umumnya bisa dibilang sederhana. Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam, polybag, benih, PGPR, dan rumah persemaian apabila ada. Benih bisa beli di toko pertanian atau bisa mengambil sendiri benih yang ada pada buah. Benih terbaik yang bisa digunakan untuk pembibitan adalah 1/2 bagian keatas hingga ujung buah. Buah pepaya yang bagus digunakan sebagai benih umumnya telah panen ke empat dan seterusnya. Hal ini disebabkan karena buah pepaya setelah panen ke empat memiliki bentuk dan ketahanan yang stabil. 

Jenis benih pepaya juga bisa dilihat dari warnanya. Apabila benih berwarna hitam, umumnya tanaman betina. Apabila benih berwarna agak terang, tanamannya bisa hemaprodit atau jantan. 

Polybag diisi dengan media tanam pupuk kandang yang matang atau menggunakan tanah saja dengan perbandingan antara tanah dan pupuk sebesar 1:2. Benih direndam dulu ke PGPR selama 15 menit. Setelah 15 menit, benih langsung ditanam ke media tanam. Apabila tidak memiliki PGPR, perendaman benih bisa dilakukan dengan air hangat suhu 40 derajat dengan campuran fungisida. Alasan menggunakan fungicide adalah mengurangi dampak penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. Jumlah benih yang ditanam umumnya satu benih tiap polybag, namun bisa juga dua benih tiap polybag. Air sisa rendaman benih yang menggunakan PGPR bisa digunakan untuk menyiram tanaman yang sudah ditanam ke dalam polybag. Apabila ada, polybag ditaruh di rumah persemaian untuk mencegah rusaknya bibit akibat hujan. 

Sungkup atau rumah semai terbuat dari rangka bambu. Ukuran rumah semai dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. Pembibitan harus berada di tempat terbuka dan sirkulasi udara baik. 

Pemindahan bibit ke lapang dilakukan pada bibit yang berusia 30-40 hari atau telah memiliki 2-3 pasang daun sejati dengan tinggi tanaman 10-15 cm. penanaman bibit sebaiknya pada pagi atau sore hari pada bedengan yang sehari sebelumnya telah disiram air terlebih dahulu sampai basah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar