Kamis, 29 Januari 2015

Darurat Pangan di Dunia dan Pertanian yang Berkelanjutan


Kebijakan dan kenyataan adalah suatu hal yang yang saling berkaitan. Kebijakan hanya bisa sekedar wacana atau tidak dapat menjadi kenyataan apabila tidak ada aksi yang saling mendukung. Kebijakan adalah buah pemikiran setiap manusia, namun hal yang penting dari semua ini adalah aksi nyata untuk mencapai suatu kebijakan itu.
Pertanian dan keamanan pangan adalah suatu hal yang dinilai sangat mendesak dan sangat penting, karena hal ini adalah suatu sumber dari segala macam konflik. Kita masih mengingat apa yang dikatakan oleh presiden pertama Indonesia, Pak Soekarno, mengenai pertanian. Pertanian adalah hidup atau matinya suatu bangsa. Pertanian merupakan suatu hal yang mendasar di kehidupan kita, tiada pertanian maka tiada kehidupan.
 
Keamanan pangan bersifat sangat penting karena hal ini merupakan suatu pondasi yang sangat kokoh untuk mencapai kestabilan dan perkembangan yang berkelanjutan suatu Negara. Kenyataannya, dari jaman dahulu hingga sekarang, permasalahan manusia berbentuk lingkaran yaitu kekerasan dan kelaparan. Pertanian yang tidak baik, tentunya akan menghasilkan hasil pertanian yang sedikit, tentunya dapat mengakibatkan kelaparan, kelaparan akan menyebabkan seseorang melakukan kekerasan agar bisa memenuhi kebutuhan perutnya.
 
Kita tentunya tidak bisa diam saja. Kita tidak boleh menunggu hal ini menjadi darurat atau menjadi kejadian luar biasa. Kita harus memberikan aksi nyata sebelum hal ini terlambat. Kita memang tidak bisa mengalahkan alam, namun kita bisa mengatasinya sebelum terjadi kelaparan.
 
Korban akibat kelaparan memiliki jumlah yang lebih banyak daripada perang ataupun kejadian teroris. Seperti yang kita ketahui, 55.000 orang meninggal setiap tahunnya karena konflik dan teroris diantara tahun 2004 sampai 2009, sedangkan antara tahun 2010 sampai 2012 sebanyak 250.000 orang meninggal akibat kelaparan.

Sumber gambar: bitra.or.id

Hal ini memang miris kita lihat. Pertanian yang seharusnya menjadi landasan suatu bangsa, justru menjadi problematika yang serius. Pembukaan lahan, alih fungsi lahan, lahan pertanian semakin sempit, pertanian yang tidak ramah lingkungan, dan lain-lain adalah problematika pertanian modern.  Pertanian dahulu memang ditujukan untuk mencapai kuantitas atau produksi yang tinggi. Namun, saat ini pertanian seharusnya lebih memikirkan pertanian yang berkelanjutan.
 
Pertanian yang berkelanjutan berarti pertanian yang ramah lingkungan. Tidak hanya memikirkan bagaimana produksi bisa tinggi, melainkan faktor alam adalah yang utama. Apabila kita memberikan alam yang baik (pupuk, non-pestisida), alam akan memberikan hasilnya secara maksimal.
 
Meningkatkan pengetahuan dan pengertian adalah suatu korelasi yang bernilai positif antara keamanan pangan dengan kebutuhan manusia agar efektivitas dan kontribusi suatu pekerjaan menjadi lebih bermakna dan menghasilkan produksi yang tinggi agar mengurangi kejadian kelaparan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar