Jumat, 30 Januari 2015

Efek Herbisida terhadap Tanaman

Sumber gambar: cahayareformasi.com

Pertanian merupakan suatu sinergi antara manusia dan alam. Alam selalu memberikan yang terbaik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya (tanaman dan hewan) dan manusia ingin mencapai targetnya secara maksimal agar kehidupannya sejahtera.
Pertanian dalam segi agronomi berarti mencapai produksi yang tinggi. Hal ini berarti menyangkut cara budidaya, pengolahan Tanah, pengendalian hama dan penyakit, dan lain-lain. Satu hal yang menurut saya tergolong memprihatinkan adalah penggunaan zat kimia beracun. Zat kimia beracun ini adalah pestisida atau zat pembunuh hama dan penyakit. Hal ini memang tergolong cepat dalam penanganannya, namun pengaruhnya bagi lingkungan sangat merugikan.
 
Salah satunya yang akan dibahas kali ini adalah herbisida. Herbisida adalah zat kimia yang dapat mengatur tumbuhnya gulma. Gulma adalah tanaman yang tidak diinginkan tumbuh pada suatu area tanam. Contohnya, lahan yang kita inginkan untuk menanam kacang, namun ada tanaman padi, berarti tanaman padi itu adalah gulma dan harus diberantas. Karena gulma dapat mempengaruhi daya tumbuh dan kemampuan tanaman untuk berbuah.
 
Hal inilah yang menjadi acuan para petani untuk menggunakan zat kimia dalam penanganan hama, gulma, dan penyakit tanaman. Cepat dan umumnya efisien serta harganya murah adalah suatu hal yang masih dipikirkan para petani pada umumnya, namun mereka tidak terlalu menghiraukan efeknya terhadap lingkungan.
 
Efek dari penggunaan herbisida dapat muncul sewaktu-waktu dan tidak dapat diperkirakan pada saat kita melakukan penggantian tanaman. Misalnya, musim ini menanam padi, musim selanjutnya menanam jagung, dan lain-lain. Sisa-sisa atau residu dari herbisida ini umumnya masih ada di dalam Tanah. Hal ini dapat berpengaruh secara nyata apabila residu dari herbisida itu dapat mempengaruhi daya tumbuh dan berkembang tanaman yang kita tanam.
 
Zat kimia dapat terpecah setiap saat. Faktor-faktor pemecah zat kimia bisa saja karena suhu dan kelembaban. Beberapa zat kimia dapat berpengaruh dalam jangka pendek dan ada yang jangka panjang. Pengaruh jangka pendek umumnya adalah penurunan produksi, namun masih dalam jumlah sedikit. Pengaruh jangka panjang adalah kebalnya atau semakin liarnya tanaman yang kita berikan herbisida tersebut.
 
Berikut ini adalah suatu video yang dapat menjelaskan pengaruh dari penggunaan herbisida.
 


Penggunaan zat kimia memang memiliki pengaruh yang cepat, namun dampak bagi lingkungan sangat merugikan. Mulailah untuk mencintai alam dan menyayangi alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar