Minggu, 29 Maret 2015
Transplanting Tanaman Cabai
Cabai adalah suatu komoditas yang populer di Indonesia. Hampir seluruh masakan masyarakat menggunakan cabai. Rasa pedas yang dihasilkan pun bermacam-macam.
Tidak banyak yang tahu apabila kegiatan budidaya cabai ini tergolong sulit. Mengapa? karena mulai dari pembibitan yang memakan waktu hingga 2 minggu, lalu pemeliharaan yang tergolong intensif, dan faktor cuaca dan iklim yang akan mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai. Di Indonesia, tanaman cabai umumnya ditanam di sebidang lahan, penyemprotan untuk melindungi serangan hama dan penyakit juga dapat dibilang tinggi. Seperti contohnya pada saat pembibitan tanaman cabai yang memerlukan berbagai macam pestisida.
Dibalik kesulitan yang dicapai, disitu pasti ada sesuatu yang dikejar. Ya, harga komoditas ini memiliki rentangan harga yang sangat jauh. Apabila pada saat stok sedikit, harganya bisa mencapai Rp 120.000/kg, namun apabila sedang panen raya bisa mencapai Rp 3000/kg. Inilah yang membuat para petani mengejar harga yang mahal untuk meraup keuntungan lebih.
Tidak banyak yang tahu, khususnya petani, kegiatan budidaya cabai memang tidak bisa sembarangan apabila menginginkan keuntungan yang tinggi. Dimulai dari proses pembibitan, pemindahan, lalu perawatan, serta pemanenan. Kali ini saya akan membahas mengenai pemindahan bibit cabai dari tray ke lahan.
Tanaman cabai memiliki nilai ekonomis tinggi, maka haruslah dirawat dengan sungguh-sungguh. Pembibitan tanaman cabai bisa dilakukan di tray. Setelah berusia sekitar 2 minggu atau bibit telah memiliki empat buah daun, bibit cabai harus dipindah ke tempat yang lebih luas, yaitu lahan. Pemindahan inipun tidak bisa sembarangan.
Pemindahan untuk tanaman hortikultura lebih baik dilakukan pada saat sore hari. Mengapa? Karena tanaman hortikultura umumnya akan mengalami stress akibat perubahan lingkungan dari tempat pembibitan ke lahan. Alasan kedua adalah untuk mengurangi transpirasi air. Tanaman yang dipindah atau transplanting pada saat pagi umumnya mengalami stress yang tinggi karena tanaman masih belum beradaptasi lalu panas yang tinggi akan mengakibatkan tanaman mengalami layu, Layu ini disebabkan karena transpirasi atau penguapan yang tinggi.
Pada saat pemindahan dilakukan sore hari, tanaman akan bisa beradaptasi dengan cepat. Karena pada saat malam hari, suhu tidaklah sepanas saat siang hari dan kondisi air yang tidak menguap terlalu banyak mengakibatkan tanaman bisa cepat beradaptasi.
Perlu diingat, setelah tanaman ditransplanting, tanaman haruslah diberikan naungan. Hal ini untuk mencegah sinar matahari langsung ke tanaman. Tanaman yang baru berusia 1 minggu setelah pemindahan umumnya tidaklah kuat terhadap sinar matahari secara langsung. Disarankan untuk menggunakan pelepah pisang sebagai naungan. Mengapa? karena pelepah pisang mengandung air yang tinggi, sehingga kelembapan pun juga tinggi.
Budidaya tanaman mulai dari pembibitan hingga pemanenan yang baik dan tepat akan memberikan hasil yang lebih memuaskan. Terutama untuk mengejar kualitas, bukannya kuantitas. Kualitas tinggi akan memberikan pendapatan yang lebih tinggi pula.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar